Al-Quran Asas Penyatuan Ummah (Khat Thuluth). Al-Quran sebagai Asas Penyatuan Ummah di Malaysia. Al-Quran, kitab suci umat Islam, telah lama diakui sebagai asas yang kuat untuk penyatuan ummah, atau komuniti Muslim, di seluruh dunia. Di Malaysia, sebuah negara dengan majoriti penduduk Muslim, Al-Quran memainkan peranan penting dalam menyatukan berbagai etnik dan budaya yang berbeda di bawah prinsip-prinsip Islam yang sama.
Sejarah telah menunjukkan bahwa Al-Quran telah menjadi sumber hukum dan panduan hidup yang tidak hanya mengatur aspek spiritual, tetapi juga aspek sosial dan hukum dalam masyarakat. Mazhab Syafie, salah satu dari empat mazhab utama dalam Islam, telah menjadi wadah penyatuan ummah di Malaysia, dengan mengambil Al-Quran dan Hadith sebagai sumber utama hukum dan praktek keagamaan.
Pentingnya Al-Quran dalam memperkuat ikatan ummah juga tercermin dalam berbagai inisiatif dan program yang dirancang untuk mempromosikan pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Al-Quran. Misalnya, program World #QuranHour, yang bertujuan untuk mengumpulkan umat Islam dari berbagai latar belakang untuk membaca dan merenungkan Al-Quran bersama-sama, menunjukkan bagaimana Al-Quran dapat menjadi titik temu untuk kebangkitan dan penyatuan ummah.
Di Malaysia, Nuzul Al-Quran, yang memperingati penurunan Al-Quran, adalah hari libur nasional yang dirayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang menekankan pentingnya Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah contoh lain dari bagaimana Al-Quran dijadikan sebagai pusat untuk mempererat persatuan dan solidaritas di antara umat Islam di negara ini.
Al-Quran, dengan pesan universalnya tentang perdamaian, keadilan, dan kesetaraan, terus menginspirasi umat Islam di Malaysia untuk menjalani kehidupan yang harmonis dan bersatu. Ini adalah bukti nyata dari kekuatan Al-Quran sebagai asas penyatuan ummah, tidak hanya di Malaysia tetapi juga di seluruh dunia.